“Awas kesetrum” Itulah seruan yang sering kita ucapkan pada buah hati kita saat berdekatan dengan alat listrik, khususnya outlet listrik dinding yaitu stopkontak. Kesetrum adalah istilah populer untuk peristiwa tersengat listrik.
Sengatan listrik (electric shock) terjadi akibat aliran listrik pada tubuh manusia. Tubuh kita yang mengandung air adalah penghantar listrik yang baik, sehingga ketika kita menyentuh sumber listrik, akan terjadi aliran dari sumber tersebut ke bumi yang bertegangan rendah atau netral.
Sumber sengatan listrik antara lain adalah; peralatan listrik yang rusak atau usang (misalnya kabel terbuka), peralatan listrik yang terkena atau terendam air, power lines yang jatuh, dan sambaran petir.
Bahaya tersengat listrik
Apa bahaya tersengat listrik? Tersengat listrik dapat menyebabkan cedera ringan sampai kematian, tergantung dari jenis dan tinggi tegangan, ketahanan tubuh, dan lama paparan. Akibat yang umum terjadi adalah:
- Luka bakar, umumnya terjadi pada titik kontak dengan sumber listrik dan bumi.
- Perusakan otot, syaraf dan jaringan. Dengan gejala awal kontraksi otot (kejang dan kaku).
- Serangan jantung.
- Gangguan termal suhu badan.
- Cedera akibat tersengat listrik.
Pertolongan pertama
Apa yang harus kita lakukan saat buah hati kita tersengat listrik? Berikut sejumlah langkah penting yang harus anda ketahui:
- Jangan sentuh atau memindahkan korban, matikan sumber aliran listrik dahulu dengan mematikan saklar, meter listrik, memutus kabel dan lain-lain. Jika terpaksa, lepaskan korban dari sumber menggunakan benda yang tidak menghantarkan listrik (misalnya: batang kayu kering).
- Periksa korban jika sudah aman. Periksa denyut jantung dan pernafasan, jika tidak bernafas maka secepat mungkin lakukan resusitasi jantung paru-paru atau CPR.
- Segera cari bantuan medis.
- Jangan pindahkan korban untuk menghindari adanya cedera lain yang tidak kita ketahui.
- Jangan tinggalkan korban dan usahakan agar korban tenang untuk menghindari potensi syok berlebihan.
Cegah sebelum terjadi
Apa yang bisa kita lakukan agar buah hati kita terhindar dari bahaya kesetrum?
- Pertama, sebelum membangun rumah, rancang letak stopkontak di lokasi yang sulit dicapai si kecil, dapat ditinggikan setara saklar lampu, atau diletakkan di tempat yang terlindung oleh furniture (bawah meja makan, belakang lemari, dan lain-lain).
- Kedua, gunakan stopkontak yang memiliki fitur pengaman, atau gunakan tutup (cover) stopkontak. Saat ini banyak beredar di pasaran pengaman stopkontak berupa sumpal atau tutup plastik yang dapat dikunci
- Ketiga, kurangi penggunaan kabel roll atau terminal kabel. Jika terpaksa, maka gunakan terminal yang tidak terlalu panjang kabelnya, stopkontak berpengaman, memiliki saklar tersendiri, atau diberi cover. Jangan lupa untuk selalu mematikan atau mencabut terminal jika tidak digunakan.
- Dan yang terpenting, beri pendidikan dan pengertian pada buah hati mengenai bahaya tersengat listrik. Latih mereka dengan kebiasaan sehari-hari seperti:
- Jangan menyentuh kabel terbuka atau telanjang.
- Keringkan tangan sebelum menyentuh atau menggunakan alat listrik.
- Gunakan sandal atau sepatu karet sebelum beraktifitas dengan listrik.
- Khusus untuk balita, sebaiknya jauhkan semua alat listrik dari jangkauan. Jika perlu, tutup stopkontak dengan isolasi atau lakban.
Kesetrum atau tersengat listrik bisa berakibat fatal, pertolongan pertama yang baik dapat menyelamatkan nyawa korban. Tetapi, pencegahan bahaya melalui perencanaan sejak awal, penggunaan armatur stopkontak dan cover yang baik, dan pendidikan mengenai bahaya tersebut wajib kita laksanakan demi keselamatan buah hati kita di rumah. Konsultasikan masalah ini pada arsitek dan kontraktor rumah anda, mereka akan dengan senang hati mengakomodirnya.
Semoga bermanfaat
Team Mitrarenov