Penulis Admin MitraRenov
Dipublikasikan: 17 Oct 2025
Di zaman sekarang, keterbatasan lahan menjadi tantangan utama dalam membangun rumah, terutama di kota-kota besar yang penduduknya terus bertambah sementara lahan kosong makin menipis.
Kondisi ini membuat banyak orang berpikir keras agar rumah yang kecil tetap bisa terasa luas, nyaman, dan tetap terlihat elegan. Tak heran, berbagai konsep desain rumah pun bermunculan untuk menjawab tantangan tersebut. Mulai dari gaya minimalis, desain high ceiling, hingga konsep yang sedang naik daun: rumah open space.
Sudah pernah dengar istilah open space? Kira-kira, seperti apa sih konsep rumah ini? Apakah sama dengan rumah minimalis? Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham!
Sumber: inforeasyhome.com
Konsep rumah open space adalah gaya penataan rumah yang menghilangkan atau meminimalkan penggunaan sekat permanen antar ruangan.
Biasanya, area seperti ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur dibuat menyatu tanpa dinding pembatas agar ruangan terasa lebih luas dan lega.
Prinsip utama konsep ini adalah menciptakan ruang yang terasa terbuka dan dinamis. Pembagian antar area biasanya hanya dibatasi oleh elemen non-permanen (Bukan Tembok), seperti karpet, sofa, rak, atau perbedaan warna lantai.
Meskipun sering dianggap mirip, konsep rumah open space dan minimalis sebenarnya punya perbedaan yang cukup jelas. Terutama dari sisi tujuan dan penerapannya
Konsep rumah minimalis berfokus pada penggunaan barang yang seperlunya saja. Gaya ini menekankan efisiensi dan fungsi, sehingga setiap perabot yang digunakan sebisa mungkin memiliki manfaat ganda atau multifungsi. Tujuannya jelas: menciptakan ruangan yang rapi, bersih, dan bebas dari kesan penuh atau berantakan.
Baca Juga: Konsep Rumah Minimalis: Kelebihan, Ciri dan Inspirasi Desain
Sementara itu, konsep open space lebih menekankan pada tata letak ruangan yang terbuka dan minim sekat permanen. Tujuannya untuk menciptakan kesan luas, lega, dan membantu ventilasi udara mengalir bebas ke seluruh area rumah.
Menariknya, kedua konsep ini bisa jadi kolaborasi yang sempurna. Rumah open space meminimalkan sekat antar ruangan, sedangkan rumah minimalis meminimalkan penggunaan furnitur yang tidak perlu. Kombinasi keduanya cocok diterapkan pada rumah kecil, terutama di area perkotaan yang padat penduduk.
Sekarang, banyak rumah modern yang pakai konsep open space, apalagi buat rumah berukuran kecil. Ini dia beberapa kelebihannya!
Sumber: pinterest.com
Tanpa adanya sekat atau dinding pembatas, ruangan di rumah akan terasa lebih luas dan tidak terkesan sempit.
Efek visual dari konsep open space membuat pandangan mata bisa menjangkau lebih jauh, sehingga ruangan tampak lega meskipun ukuran rumah sebenarnya tidak terlalu besar.
Coba bayangkan, jika sebuah rumah memiliki banyak sekat atau dinding di setiap ruangnya, otomatis pandangan mata akan terhenti di batas dinding tersebut dan membuat ruangan terasa kecil.
Sebaliknya, saat sekat dihilangkan, mata bisa melihat seluruh area secara menyeluruh. Menciptakan kesan lapang dan terbuka walaupun luas rumahnya tidak begitu lebar.
Karena konsep open space meminimalkan penggunaan sekat atau dinding pembatas, ruangan jadi terlihat lebih lega. Itulah mengapa konsep ini sangat cocok diterapkan pada rumah berukuran kecil.
Dengan menggabungkan beberapa area tanpa sekat, rumah tetap terasa luas meskipun lahannya terbatas.
Selain itu, open space juga bisa menciptakan tata ruang yang lebih dinamis. Pembagian area bisa diatur menggunakan elemen non permanen seperti rak, sofa, atau karpet, sehingga ruangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanpa mengubah struktur bangunan.
Sumber: pinterest.com
Konsep open space memberikan keleluasaan dalam menata dan membagi ruangan sesuai kebutuhan. Misalnya, Anda bisa menyatukan ruang keluarga dengan ruang tamu agar terasa lebih luas, atau memisahkannya hanya dengan pembatas ringan seperti sofa, rak, atau karpet.
Tata letak ruangan pun bisa disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas yang Anda perlukan tanpa harus mengubah struktur bangunan. Bahkan, satu area bisa dijadikan ruangan multifungsi. Misalnya ruang keluarga yang sekaligus berfungsi sebagai ruang kerja atau ruang bermain anak.
Sumber: pinterest.com
Tahukah Anda, dinding atau sekat ruangan ternyata bisa menghambat aliran udara di dalam rumah? Akibatnya, sirkulasi udara harus “berbelok” mencari jalur lain agar tetap bisa mengalir dan ini sering membuat beberapa area terasa pengap atau panas.
Berbeda dengan konsep rumah open space. Karena minim sekat, udara bisa bergerak bebas ke seluruh ruangan tanpa halangan. Hal inilah yang membuat ruangan terasa lebih sejuk dan segar, bahkan tanpa bantuan pendingin ruangan berlebih.
Sumber: pinterest.com
Selain aliran udara yang lancar, konsep rumah open space juga membuat pencahayaan alami lebih maksimal. Karena minim dinding pembatas, sinar matahari bisa masuk lebih jauh dan merata ke seluruh ruangan.
Dengan cahaya alami yang menyebar tanpa halangan, rumah terasa lebih terang, hangat, dan tidak ada bagian yang gelap. Inilah yang membuat rumah open space tampak lebih luas dan tidak sumpek saat ditempati sepanjang hari.
Sumber: sfc.jp
Nah, kelebihan lain dari konsep rumah open space adalah komunikasi antar anggota keluarga jadi lebih terbuka. Karena tidak ada dinding pemisah, anda bisa tetap berbicara atau berinteraksi meskipun sedang berada di ruang yang berbeda.
Contohnya, saat anda sedang membersihkan ruang tamu dan istri sedang memasak di dapur, percakapan tetap bisa berlangsung tanpa terhalang dinding yang menutup suara.
Selain itu, anda juga tetap bisa saling melihat sehingga suasana rumah terasa lebih hangat dan akrab. Rumah pun terasa lebih hidup karena setiap sudutnya terhubung oleh interaksi dan kebersamaan.
Meski memiliki banyak kelebihan, konsep rumah open space juga punya satu kekurangan utama, yaitu berkurangnya privasi.
Karena desainnya yang terbuka tanpa banyak sekat, aktivitas di satu ruangan bisa terlihat langsung dari area lain.
Misalnya, saat anda sedang memasak di dapur atau bermain bersama anak di ruang keluarga, tamu yang datang bisa saja melihat seluruh aktivitas tersebut. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terasa kurang nyaman karena ada batas privasi yang seolah hilang.
Walaupun rumah open space terlihat plong dan terbuka lebar, bukan berarti anda tidak bisa menjaga privasi. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan keindahan konsep terbuka ini.
Misalnya, anda bisa menggunakan tirai yang bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan. Saat ingin suasana lega, tinggal buka tirainya. Tapi kalau ingin lebih privat, tirai bisa ditutup untuk membatasi pandangan antar-ruangan.
Sumber: homezillo.com
Selain itu, anda juga bisa menambahkan rak tinggi atau partisi multifungsi. Selain membantu menciptakan batas ruang, rak ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang agar rumah tetap rapi. Jadi, fungsi privasi tetap terjaga tanpa menghilangkan kesan luas dari rumah open space.
Konsep rumah open space memang cocok banget buat anda yang ingin rumah kecil terasa lega, terang, dan lebih hidup. Selain bikin suasana keluarga terasa hangat, konsep ini juga bikin rumah terlihat modern dan minimalis.
Meski begitu, tetap penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan privasi dan kenyamanan anda. Dengan penataan yang tepat, rumah open space bukan cuma tampil estetik, tapi juga tetap fungsional dan nyaman untuk ditinggali bersama keluarga tercinta.
Tentu bisa! Tapi perlu diingat, konsep rumah open space tetap harus memperhatikan struktur bangunannya.
Karena konsep ini meminimalkan sekat dan dinding, maka kekuatan struktur utama seperti kolom dan balok harus benar-benar diperhitungkan agar bangunan tetap kokoh dan tidak mudah retak atau roboh.
Tergantung luas rumahnya.
Untuk rumah kecil, konsep open space bisa membantu menekan biaya pembangunan karena tidak banyak menggunakan dinding beton (kecuali kamar tidur dan kamar mandi).
Tapi kalau diterapkan pada rumah yang luas (misalnya lebar lebih dari 7 meter), justru bisa lebih mahal. Soalnya, kolom dan balok harus dibuat lebih besar dan kuat agar mampu menopang beban bangunan tanpa dinding tambahan.
Bisa aman, asalkan dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Sebelum merombak dinding untuk membuat ruangan lebih terbuka, pastikan struktur kolom existing-nya kuat dan tetap aman.
Jangan asal bongkar dinding tanpa konsultasi ke ahli struktur, karena dikhawatirkan dinding tersebut punya fungsi penopang beban. Kalau itu terjadi, rumah bisa kehilangan kekuatan strukturnya dan jadi berbahaya bagi penghuni.
Admin Mitrarenov
Diterbitkan 17 Oct 2025
Rumah sempit tetap bisa terasa lega? Ini dia konsep rumah open space! Yuk kenali kelebihan dan kekurangan kekurangannya. ...