Rumah Tumbuh: Desain, Keunggulan, dan Cara Membangunnya

Belakangan ini, istilah rumah tumbuh mulai sering digunakan oleh para developer perumahan. Biasanya, konsep ini bisa anda temukan di brosur-brosur promosi mereka.

Singkatnya, membangun rumah tumbuh adalah proses pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap.

Lahan yang tersedia tidak langsung dibangun sekaligus, sebagian area sengaja dibiarkan kosong untuk nantinya dikembangkan sesuai kebutuhan pemilik di masa depan.

Membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh bisa jadi solusi cerdas buat anda yang ingin punya rumah idaman tapi masih terbatas budget.

Sebelum bangun rumah tumbuh, yuk kenali dulu apa itu rumah tumbuh, kelebihan dan kekurangannya, serta tips penting agar proses pembangunannya berjalan lancar dan sesuai rencana!

Apa Itu Konsep Rumah Tumbuh?

Rumah tumbuh adalah salah satu konsep membangun rumah secara bertahap sesuai dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh pemilik rumah.

Rumah tumbuh biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang sehingga perencanaan dalam membangun rumah tumbuh harus diperhatikan.

Membangun rumah tumbuh adalah solusi terbaik bagi ingin membangun rumah idaman namun memiliki keterbatasan dana.

Misalnya, anda ingin membangun rumah dengan luas bangunan sebesar 100m2 namun dana yang dimiliki hanya dapat membangun rumah sebesar 70m2.

Dengan konsep rumah tumbuh, anda dapat dahulukan pembangunan rumah dengan luas bangunan 70m2.

Jika dikemudian hari anda mendapatkan rezeki atau tabungan anda sudah cukup, barulah anda dapat melanjutkan pembangunan rumah anda hingga 100m2.

Jenis Rumah Tumbuh

Rumah tumbuh memiliki 2 jenis tergantung dari pembangunan yang akan direncanakan, yaitu: Rumah tumbuh vertikal dan horizontal.

Rumah Tumbuh Vertikal

Konsep rumah tumbuh Vertikal merupakan konsep pembangunan rumah secara bertahap secara ke atas atau meningkat.

Misalnya, anda memiliki kemampuan dana untuk membangun rumah tanpa tingkat. Setelah dana anda tercukupi, anda dapat meneruskan pembangunan rumah anda secara tingkat.

Bangun rumah tumbuh secara vertikal dapat menjadi solusi tepat untuk anda yang ingin membangun rumah dengan keterbatasan dana serta memiliki lahan bangunan yang tidak begitu luas.

Perlu anda catat, bangun rumah tumbuh vertikal anda perlu perencanaan yang matang. Mulai dari desain rumah bentuk rumah seperti peletakan tangga rumah, bentuk fasad hingga analisa struktur rumah secara mendalam.

Maka dari itu, membangun rumah tumbuh secara vertikal anda perlu jasa desain rumah berpengalaman.

Rumah Tumbuh Horizontal

Konsep rumah tumbuh secara horizontal merupakan pembangunan rumah secara bertahap ke samping atau ke belakang rumah.

Membangun rumah tumbuh secara horizontal menjadi pilihan tepat jika anda ingin membangun rumah dengan harga yang murah. Berbeda dengan konsep rumah vertikal, perencanaan rumah tumbuh horizontal lebih mudah dan sederhana.

Contoh Desain Rumah Tumbuh

Desain Rumah Tumbuh Horizontal

Desain Rumah Tumbuh Horizontal

Desain Rumah Tumbuh Vertikal Skandinavia

Desain Rumah Tumbuh Vertikal Modern

Kelebihan Rumah Tumbuh

Bangun rumah dengan konsep rumah tumbuh menjadi solusi tepat untuk membangun rumah dengan biaya yang murah. Kelebihan dan manfaat rumah tumbuh yaitu:

Sesuai Dengan Budget

Proses pembangunan rumah tumbuh dilakukan secara bertahap sehingga dapat menyesuaikan dengan budget yang anda miliki.

Jadi anda dapat membangun rumah tanpa menunggu budget yang besar seperti bangun rumah pada umumnya.

Lebih Murah

Pembangunan rumah pada umumnya yang dapat menimbulkan mubazirnya ruangan pada bagian rumah yang dapat menambah biaya pembangunan rumah semakin mahal.

Berbeda dengan konsep rumah tumbuh yang dapat memaksimalkan ruangan sehingga lebih efisien dan tentunya biaya pembangunan rumah juga lebih murah. Inilah yang menjadi manfaat utama dari bangun rumah tumbuh.

Memiliki Kepuasan Tersendiri

Bisa menikmati kepuasan tersendiri dalam proses membangun maupun pada saat mendiami rumah anda dapat menjadi suatu kepuasan tersendiri melihat pembangunan rumah yang sedikit demi sedikit akan tercapai.

Selain itu, proses pembangunan rumah tumbuh juga dapat menjadi pengetahuan baru yang mungkin akan berguna untuk di masa yang akan mendatang.

Pengawasan Lebih Mudah

Pengawasan bangun rumah tumbuh juga lebih mudah. Hal ini dikarenakan pembangunan rumah tumbuh yang lebih cepat dari pada pembangunan rumah pada umumnya.

Nah, hal ini dapat membantu anda dalam berkoordinasi dengan kontraktor dan melihat perkembangan pembangunan rumah anda secara berkala.

Anda bahkan bisa terlibat langsung dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan sekaligus pengelolaan keuangannya.

Dengan begitu, anda bisa memastikan rumah yang dibangun punya kualitas, desain, dan harga yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda!

Mudahnya Perubahan Desain

Perubahan desain saat pembangunan rumah berlangsung memang dapat mengakibatkan biaya pembangunan membengkak jika anda membangun rumah secara keseluruhan.

Karena konsep rumah tumbuh dibangun secara bertahap, anda dapat melakukan perubahan desain rumah secara mudah.

Jadi, jika anda ingin melakukan perubahan desain atau penambahan anda dapat melakukan secara fleksibel dan tentunya akan membantu anda untuk membangun rumah idaman.

Kekurangan Rumah Tumbuh

Membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh juga memiliki kekurangan, yaitu: Perlu meluangkan waktu lebih.

Pembangunan rumah tumbuh lebih lama karena pembangunan rumah tumbuh dilakukan secara bertahap sehingga anda harus bersabar untuk menikmati fasilitas rumah secara lengkap.

Cara Bangun Rumah Tumbuh

Kalau anda sudah yakin ingin membangun rumah tumbuh, sekarang saatnya cek cara membangun rumah tumbuh yang tepat.

Hal ini sangat penting agar biaya bangun rumah tumbuh tidak membengkak di tengah jalan. Berikut cara membangun rumah tumbuh:

1. Tentukan Ruangan yang Paling Penting

Langkah pertama, tentukan ruangan yang paling penting. Misalnya, dapur, ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi. Pastikan, ruangan ini jadi prioritas anda.

Kalau nanti sudah dapat rezeki lebih, anda bisa menambah ruangan lain seperti kamar tidur anak, ruang keluarga atau ruang olahraga.

2. Tentukan Arah Rumah Tumbuh

Tentukan dulu arah rumah tumbuh yang anda inginkan, karena ini sangat mempengaruhi pondasi dan desain rumah nantinya.

Pastikan anda sudah menentukan, apakah rumah akan tumbuh ke atas (Vertikal) atau melebar ke samping (horizontal).

Jika lahan untuk mendirikan rumah tidak terlalu luas, pilih rumah tumbuh secara vertikal.

Namun jika lahan yang tersedia cukup luas (misalnya lebih dari 90 meter persegi), anda dapat memilih rumah tumbuh secara horizontal.

3. Gunakan Struktur Pondasi Sesuai

Selanjutnya, pastikan pondasi rumah anda dirancang sesuai kebutuhan di masa depan.

Jika anda bangun rumah tumbuh ke atas (Vertikal), tentukan ingin dibangun berapa lantai, apakah 2 atau 3 lantai.

Sebaiknya, anda konsultasikan kepada jasa desain rumah agar pondasi dan konsep rumah yang dibangun sesuai dengan rencana jangka panjang.

Tapi, kalau anda berencana membangun rumah tumbuh secara horizontal (melebar), pondasi untuk rumah 1 lantai saja sudah cukup.

4. Tentukan Desain Rumah

Langkah berikutnya, tentukan desain rumah yang sesuai. Pilih desain yang simpel atau minimalis, dan tidak memiliki banyak bongkaran (rombakan) denah ruangan.

Desain yang anda pilih sekarang akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan saat melanjutkan pembangunan rumah tumbuh di tahap berikutnya.

Karena itu, sebelum mulai membangun rumah tumbuh, ada baiknya anda berkonsultasi kepada jasa desain rumah.

Dengan begitu, hasil pembangunannya bisa lebih terencana dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan rumah tumbuh di masa depan.

5. Cek Peraturan Pemerintah

Terakhir, jangan lupa cek peraturan pemerintah daerah sebelum membangun rumah. Pastikan anda sudah tahu aturan seperti jarak minimum antara bangunan dan jalan, supaya proses pembangunan rumah tumbuh berjalan lancar tanpa hambatan di kemudian hari.